Kamis, 01 Januari 2015

indahnya sedekah



SUDAHKAH ANDA BERSEDEKAH HARI INI?
Suatu hari, datanglah seorang lelaki bernama mr. han, ia datang kerumah tetangganya yang bernama tn. Dar. tn dar ini baru saja pulang dari rumah mertuanya karena istrinya melahirkan, dan semasa proses persalinan tn dar dan istrinya sengaja diboyong ke rumah orang tua istrinya guna mempermudah perawatannya bayi dan istrinya semasa nifas.
Maklumlah tn dar merupakan keluarga yang sederhana, tidak mencolok dibidang ekonominya sehingga sudah sepantasnya jika orang tua ikut membantu meringankan beban menantunya tersebut.
Namun itu hanya kata pengantar saja, karena yang hendak saya ketengahkan dalam kisah nyata ini adalah mr han, mungkin ia bukanlah seorang yang sangat kaya, namun ia senang dengan sedekah walau tak banyak namun lancar dan rajin jika masalah sedekah….
Siang itu tn dar terlihat oleh mr han sedang berada di rumahnya, yang setelah sekian waktu tn dar tidak Nampak di tempat tinggalnya, sepulang dari masjid mr han mampir kerumah tn dar yang memang tn dar ini tinggal di perumahan milik masjid di kampung tersebut, keluarga tn dar ini memang belum memiliki rumah sendiri, sehingga setelah ia menikah, mereka menempati bangunan yang memang disediakan oleh masjid untuk ditempati para pengurus masjid, dan atau apabila sesuatu hari masjid tersebut kedapatan ada tamu yang hendak bermalam, maka tamu tersebut akan dipersilahkan oleh pengurus masjid untuk bermalam di tempat tersebut.
Hanya sebentar, ya hanya sebentar, mr han hanya mengajak bersalaman dengan tn dar guna bertanya tentang keadaan bayi yang telah dilahirkan dari istrinya tersebut, “bagaimana keadaan anak anda?” dan ia juga bertanya tentang jenis kelamin anak yang baru lahir tersebut, “laki, apa perempuan?”
tn dar menjawab pertanyaan dari mr han, katanya “alhamdulillaah anakku sehat, dan ia terlahir sebagai seorang anak laki-laki”.
Selanjutnya mr han berpamitan untuk pulang sambil melepas jabatan tangan yang sangat erat dan lama tidak kunjung juga dilepas oleh mr han. “sudah dulu ya saya pulang dulu” ucap mr han.
Dan ternyata tn dar menyadari bahwa jabatan tangan dari mr han tersebut adalah jabatan tangan yang menyisakan sejumlah uang kertas, seraya terdengar ucapan dari mr han, “ini sedikit uang untuk keperluan anak antum” mungkin seperti itulah ucapan yang terdengar atau kalimat yang lain namun memiliki makna yang sama, kenang mr han.
Tak lama berselang, masih pada hari yang sama, mr han sudah berada di rumah, berkumpul dengan anggota keluarganya, semua berjalan sesuai aktifitas sehari-hari. Namun ada yang lain dengan malam itu…dan alhasil malam hari tiba, dan keluarga mr han adalah keluarga yang berjualan kecil-kecilan, pendapatan dari berjualanpun tidak menentu, kalau diambil rata-rata mungkin sekitar Rp.75.000 s/d Rp.100.000 perharinya, namun pada malam itu mr han mendapatkan ganti dari sedekahnya hingga berlipat ganda, betapa tidak, pada saat jualannya sudah ditutup keluarga ini mendapatkan omset sekitar Rp. 500.000
Mr han bergumam dalam hati ”siang tadi aku bersedekah Rp.50.000,- namun Sang Pemberi Rizqi menggantiku dengan 10 kali lipat sehingga aku mendapatkan omset sebesar Rp.500.000” setidaknya nilai sebesar itu sudah merupakan nilai yang tinggi baginya kala itu, masya-4ill memang maha benar 4ill, bahwa 4ill tidak akan menyalahi janji.
Mungkin hanya yang bersangkutan saja yang mengetahui tentang ilmu sedekah, dalam hal ini mr han, sementara istri dan anaknya mungkin tidak mengetahui, karena beliau saat itu tidak menceritakan kisah sedekahnya tadi kepada keluarganya.
Guna menjaga prifasi karibnya, maka mr han tidak menyebut nama asli dari para pelaku, termasuk tn dar, si penerima sedekah dari mr han yang tak lain karibnya sendiri.
Adapun kisah yang anda baca ini semoga menjadi tauladan bagi penulis, pemilik kisah, dan juga para pembaca sekalian. Semoga 4ill menguatkan dan meneguhkan sedekah kita. Amin.

1 Komentar:

Pada 14 Januari 2015 pukul 21.25 , Blogger juhan piara mengatakan...

semoga kisah ini memberi inspirasi bagi saya dan yang lain

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda