indahnya sedekah
SUDAHKAH
ANDA BERSEDEKAH HARI INI?
Suatu hari, datanglah seorang lelaki
bernama mr. han, ia datang kerumah tetangganya yang bernama tn. Dar. tn dar ini
baru saja pulang dari rumah mertuanya karena istrinya melahirkan, dan semasa
proses persalinan tn dar dan istrinya sengaja diboyong ke rumah orang tua
istrinya guna mempermudah perawatannya bayi dan istrinya semasa nifas.
Maklumlah tn dar merupakan keluarga yang
sederhana, tidak mencolok dibidang ekonominya sehingga sudah sepantasnya jika
orang tua ikut membantu meringankan beban menantunya tersebut.
Namun itu hanya kata pengantar saja,
karena yang hendak saya ketengahkan dalam kisah nyata ini adalah mr han,
mungkin ia bukanlah seorang yang sangat kaya, namun ia senang dengan sedekah
walau tak banyak namun lancar dan rajin jika masalah sedekah….
Siang itu tn dar terlihat oleh mr han
sedang berada di rumahnya, yang setelah sekian waktu tn dar tidak Nampak di
tempat tinggalnya, sepulang dari masjid mr han mampir kerumah tn dar yang
memang tn dar ini tinggal di perumahan milik masjid di kampung tersebut,
keluarga tn dar ini memang belum memiliki rumah sendiri, sehingga setelah ia
menikah, mereka menempati bangunan yang memang disediakan oleh masjid untuk
ditempati para pengurus masjid, dan atau apabila sesuatu hari masjid tersebut
kedapatan ada tamu yang hendak bermalam, maka tamu tersebut akan dipersilahkan
oleh pengurus masjid untuk bermalam di tempat tersebut.
Hanya sebentar, ya hanya sebentar, mr
han hanya mengajak bersalaman dengan tn dar guna bertanya tentang keadaan bayi
yang telah dilahirkan dari istrinya tersebut, “bagaimana keadaan anak anda?”
dan ia juga bertanya tentang jenis kelamin anak yang baru lahir tersebut,
“laki, apa perempuan?”
tn dar menjawab pertanyaan dari mr han,
katanya “alhamdulillaah anakku sehat, dan ia terlahir sebagai seorang anak
laki-laki”.
Selanjutnya mr han berpamitan untuk
pulang sambil melepas jabatan tangan yang sangat erat dan lama tidak kunjung
juga dilepas oleh mr han. “sudah dulu ya saya pulang dulu” ucap mr han.
Dan ternyata tn dar menyadari bahwa
jabatan tangan dari mr han tersebut adalah jabatan tangan yang menyisakan sejumlah
uang kertas, seraya terdengar ucapan dari mr han, “ini sedikit uang untuk
keperluan anak antum” mungkin seperti itulah ucapan yang terdengar atau kalimat
yang lain namun memiliki makna yang sama, kenang mr han.
Tak lama berselang, masih pada hari yang
sama, mr han sudah berada di rumah, berkumpul dengan anggota keluarganya, semua
berjalan sesuai aktifitas sehari-hari. Namun ada yang lain dengan malam itu…dan
alhasil malam hari tiba, dan keluarga mr han adalah keluarga yang berjualan
kecil-kecilan, pendapatan dari berjualanpun tidak menentu, kalau diambil
rata-rata mungkin sekitar Rp.75.000 s/d Rp.100.000 perharinya, namun pada malam
itu mr han mendapatkan ganti dari sedekahnya hingga berlipat ganda, betapa
tidak, pada saat jualannya sudah ditutup keluarga ini mendapatkan omset sekitar
Rp. 500.000
Mr han bergumam dalam hati ”siang tadi
aku bersedekah Rp.50.000,- namun Sang Pemberi Rizqi menggantiku dengan
10 kali lipat sehingga aku mendapatkan omset sebesar Rp.500.000” setidaknya
nilai sebesar itu sudah merupakan nilai yang tinggi baginya kala itu,
masya-4ill memang maha benar 4ill, bahwa 4ill tidak akan menyalahi janji.
Mungkin hanya yang bersangkutan saja
yang mengetahui tentang ilmu sedekah, dalam hal ini mr han, sementara istri dan
anaknya mungkin tidak mengetahui, karena beliau saat itu tidak menceritakan
kisah sedekahnya tadi kepada keluarganya.
Guna menjaga prifasi karibnya, maka mr
han tidak menyebut nama asli dari para pelaku, termasuk tn dar, si penerima
sedekah dari mr han yang tak lain karibnya sendiri.
Adapun kisah yang anda baca ini semoga
menjadi tauladan bagi penulis, pemilik kisah, dan juga para pembaca sekalian.
Semoga 4ill menguatkan dan meneguhkan sedekah kita. Amin.
1 Komentar:
semoga kisah ini memberi inspirasi bagi saya dan yang lain
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda